MOUNTAINEERING DAN MANAJEMEN PERJALANAN
Mountaineering dalam arti luas adalah suatu perjalanan, mulai
dari hill walking sampai dengan ekspedisi pendakian ke
puncak-puncak yang tinggi dan sulit dengan memakan waktu yang lama, bahkan
sampai berbulan-bulan. Masyarakat awam lebih mengenal mountaineering dengan
sebutan mendaki gunung.
Mendaki gunung adalah suatu olahraga
menantang, penuh petualangan dan membutuhkan keterampilan, kecerdasan, kekuatan
serta daya juang yang tinggi. Bahaya dan tantangan merupakan daya tarik dari
kegiatan ini. Pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah untuk
menguji kemampuan diri dan untuk bisa menyatu dengan alam. Keberhasilan suatu
pendakian yang sukar, berarti keunggulan terhadap rasa takut dan kemenangan
terhadap perjuangan melawan diri sendiri.
Kegiatan ini termasuk dalam kegiatan
berisiko tinggi (high risk activity) sehingga untuk menghindari
kejadian-kejadian yang tidak diinginkan maka sebuah kegiatan alam bebas harus
dipersiapkan secara matang oleh para pelakunya. Dalam kata lain, mounteneering memerlukan
sebuah manajemen. Manajemen yang diperlukan antara lain manajemen perjalanan,
manajemen ransel, manajemen camp, dan manajemen logistik.
Tujuan dari manajemen tersebut
adalah mengoptimalkan kegiatan mounteneering sehingga menjadi
tertata serta kegiatan tersebut bisa terlaksana dengan lancar.
SISTEM PENDAKIAN
1. Himalayan System
Merupakan sistem pendakian yang
digunakan untuk perjalanan pendakian panjang, memakan waktu berminggu-minggu.
Sistem ini berkembang pada pendakian ke puncak-puncak di pegunungan Himalaya.
Kerjasama kelompok dalam sistem ini terbagi dalam beberapa tempat
peristirahatan (misalnya : base camp, flying camp, dll). Walaupun hanya satu
anggota tim yang berhasil mencapai puncak, sedangkan anggota tim lainnya hanya
sampai di tengah perjalanan, pendakian ini bisa dikatakan berhasil.
2. Alpine System
Merupakan sistem pendakian yang
berkembang di pegunungan Alpen. Tujuannya agar semua pendaki mencapai puncak
bersama-sama. Sistem ini lebih cepat, karena pendaki tidak perlu kembali ke
base camp, perjalanan dilakukan secara bersama-sama dengan cara terus naik dan
membuka flying camp sampai ke puncak.
PERSIAPAN BAGI SEORANG PENDAKI
GUNUNG
Untuk menjadi seorang pendaki gunung
yang baik diperlukan beberapa persyaratan antara lain :
1.
Sifat mental.
Seorang pendaki gunung harus tabah
dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan di alam terbuka. Tidak mudah
putus asa dan berani, dalam arti kata sanggup menghadapi tantangan dan
mengatasinya secara bijaksana dan juga berani mengakui keterbatasan kemampuan
yang dimiliki.
2.
Pengetahuan dan keterampilan
Meliputi pengetahuan tentang medan,
cuaca, teknik-teknik pendakian pengetahuan tentang alat pendakian dan
sebagainya.
3.
Kondisi fisik yang memadai
Mendaki gunung termasuk olah raga
yang berat, sehingga memerlukan kondisi fisik yang baik. Berhasil tidaknya
suatu pendakian tergantung pada kekuatan fisik. Untuk itu agar kondisi fisik
tetap baik dan siap, kita harus selalu berlatih.
4.
Etika
Harus kita sadari sepenuhnya bahwa
seorang pendaki gunung adalah bagian dari masyarakat yang memiliki
kaidah-kaidah dan hukum-hukum yang berlaku yang harus kita pegang dengan teguh.
Mendaki gunung tanpa memikirkan keselamatan diri bukanlah sikap yang terpuji,
selain itu kita juga harus menghargai sikap dan pendapat masyarakat tentang
kegiatan mendaki gunung yang selama ini kita lakukan.
MANAJEMEN PERJALANAN
Petualangan alam bebas adalah kegiatan yang termasuk dalam kegiatan beresiko
tinggi (high risk activity), sehingga untuk menghindari
kejadian-kejadian yang tidak diinginkan maka sebuah kegiatan alam bebas harus
dipersiapkan secara matang oleh para pelakunya. Oleh karena itu perlu sebuah
manajemen perjalanan yang tertata agar kegiatan tersebut dapat terlaksana
dengan lancar. Secara garis besar sebuah kegiatan terbagi menjadi 3 fase:
1.
Pra kegiatan
2.
Pelaksanaan kegiatan
3.
Pasca kegiatan
1.
Pra
kegiatan
A.
Perencanaan kegiatan
§ Maksud dan tujuan kegiatan
Ini adalah awal dari rangkaian
kegiatan yaitu menentukan maksud perjalanan, tujuan lokasi, dan target yang
akan dicapai. Contohnya yaitu kita akan mengadakan ekspedisi penelitian budaya
ke pedalaman suku baduy, target yang akan dicapai antara lain pendataan sosial
ekonomi, penelitian kepercayaan suku baduy, dll.
§ Perencanaan waktu dan tempat
§ Pengumpulan data lokasi kegiatan
Seperti letak geografis dan
administratif, kondisi wilayah (medan, masyarakat dan lingkungannya), budaya
masyarakat lokal, akses ke lokasi, dan info-info penting lainnya tentang daerah
tersebut.
§ Perencanaan pendanaan
§ Perencanaan kegiatan perjalanan
§ Perencanaan logistik perlengkapan dan perbekalan
§ Pembentukan tim
B.
Persiapan perjalanan
Dilakukan sesuai dengan kebutuhan
kegiatan tersebut. Meliputi ketua pelaksanan, sekretaris, bendahara, pendanaan,
perlengkapan, perizinan dan transportasi, dokumentasi serta operasional
lapangan yang mengurusi masalah teknis selama kegiatan
§ Perijinan dan administrasi
§ Pendanaan
§ Pembuatan agenda kegiatan
§ Pendalaman materi
Pendalaman materi disesuaikan dengan
maksud dan tujuan kegiatan. Misalnya apabila akan melaksanakan perjalanan
mendaki gunung es maka materi yang diberikan adalah yang berkaitan dengan
pendakian gunung es seperti teknik pemanjatan gunung es, mountain
sickness, dll.
§ Persiapan fisik
Fisik sangat menentukan kelancaran
kegiatan alam bebas, oleh sebab itu perlu adanya latihan fisik guna
mempersiapkan kondisi fisik sebbelum kegiatan. Latihan atau training adlah
suatu proses yang berlangsung secara sistematis, dilakukan secara
berulang-ulang dengan kian bertambah jumlah beban latihannya dengan bentuk
latihan yang spesifik.
§ Persiapan perlengkapan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam mempersiapkan perlengkapan perjalanan yaitu kesesuaiannya dengan lokasi
kegiatan, sesedikit mungkin barang dengan kegunaan sebanyak mungkin. Adapun spesifikasi
perlengkapan yaitu perlengkapan pribadi dan perlengkapan kelompok.
§ Persiapan perbekalan makanan
Hal yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan perbekalan:
- sesuaikan perbekalan dengan
lamanya perjalanan, aktifitas yang akan dilakukan, serta kondisi medan
- mengandung kalori dan gizi yang
cukup, serta tidak asing bagi lidah dan penciuman
- sebaiknya siap saji, irit air dan
bahan bakar
Setelah perencanaan perbekalan
dengan informasi lengkap, perkirakan kondisi medan dan aktifitas yang akan
dilakukan, yaitu dengan melakukan hal-hal berikut:
-
perhitungkan kalori yang dibutuhkan
Susun daftar makanan yang memenuhi
rencana diatas, kemudian kelompokkan menurut komposisi dominan, kemudian hitung
masing-masing kalori totalnya pada keadaan siap dimakan
-
apabila ada kekurangan, tambahkan dengan suplemen berupa vitamin
§ Survey kelayakan lokasi kegiatan
Setelah data tentang lokasi kegiatan
telah terkumpul, perlu diadkan survey uji kelayakan lokasi kegiatan agar segala
kemungkinan kendala bisa diantisipasi
§ Try out
Untuk menilai kesiapan tim baik
materi, fisik, Dan kemampuan lainnya, maka tim yang akan melakukan kegiatan
perlu mengikuti try out. Hasil try out ini menjadi acuan kelayakan tim untuk
melanjutkan kegiatan selanjutnya.
C.
Publikasi kegiatan
Manfaat publikasi antara lain:
§ Menunjang pencarian dana dalam kegiatan
Sumber dana kegiatan biasanya
berasal dari dana organisasi dan sponsor. Sebuah perusahaan atau instansi
bersedia mengeluarkan dana sponsor apabila kita memiliki ruang pumblikasi yang
menguntungkan untuk mereka.
§ Sebagai citra organisasi
Pubikasi kegiatan yang baik akan
berimbas pada meningktnya citra organisasi yang melakukan kegiatan tersebut.
§ Sebagai informasi bagi masyarakat
§ Untuk dokumentasi
2.
Pelaksanaan
kegiatan
A.
Pembagian tugas dan kerjasama tim
Pembagian tugas disesuaikan dengan
kebutuhan kegiatan lapangan. Ketua pelaksana beserta panitia sebagai
penanggungjawab seluruh kegiatan dan mempersiapkan semua kebutuhan pra
kegiatan, sedangkan operasional lapangan mengkoordinir tim lapangan. Pembagian
tugas tim lapangan ditentukan sesuai dengan kebutuhan.
B.
Manajemen perlengkapan dan
perbekalan
Perlengkapan dan perbekalan adalah
bagian paling penting dalam kegiatan, oleh sebab itu perlu pengaturan dalam
penggunaannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan perlengkapan
dan perbekalan antara lain:
§ data semua perlengkapan dan perbekalan
§ rencanakan penggunaan peralatan perharinya
§ jaga dan rawat peralatan tersebut
§ bawa alat dalam jumlah sesedikit mungkin dengan manfaat yang
sebanyak mungkin
C.
Sistem komando, komunikasi, dan
rescue
Untuk kelancara kegiatan lapangan
maka perlu sistem komando dan komunikasi yang bagus sehingga segala sesuatu
seperti informasi mendadak, pengiriman berita dan data kecelakaan dapat
direspon dengan cepat
D.
Dokumentasi kegiatan
Mendokumentasikan kegiatan dalam
bentuk foto, video, jurnal, dll sangat diperlukan. Selain sebagai bahan untuk
laporan kegiatan, dokumen tersebut juga menjadi bahan untuk publikasi kegiatan
tersebut.
3. Pasca
kegiatan
A.
Laporan kegiatan
Laporan kegiatan adalah bentuk hasil
kegiatan yang dapat digunakan menjadi acuan dan tolak ukur kegiatan selanjutnya
B.
Evaluasi kegiatan
Evaluasi kegiatan bertujuan agar
segala kekurangan selama kegiatan bisa diminimalisir untuk kegiatan
selanjutnya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus